Yogie' Empty

Yang lebih baik dari kita adalah mengakui segala kesalahan yang menyakitkan hati orang yang kita sayangi...

Puing Kapal VOC Dihargai Rp 9,5 Triliun....Gillaaa...?????

Seperti kita ketahui dari pelajaran sejarah waktu disekolah dahulu, penjajah kolonial Hindia Belanda mengeruk kekayaan bumi dan apa yang ada diatasnya untuk kemakmuran kerajaan mereka. Tidak hanya rempah-rempah logam mulia dan peninggalan bersejarah dari leluhur kita pun banyak yang dikuras mereka. Tidak heran bila di beberapa museum mereka bisa kita temui banyak benda-benda bersejarah dari kerajaan-kerajaan nusantara.
Salah satu kapal VOC yang dulu mengarungi samudra dari Eropah hingga Hindia Belanda
Baru baru ini sebuah tim peneliti arkeologi laut dari Hungaria menemukan puing-puing kapal kargo milik Belanda yang tenggelam di dekat pantai Brazil lebih dari tiga abad lalu. Kapal bernama Voetboog itu berlayar dari Batavia (nama Jakarta di masa lalu) menuju Belanda sebelum akhirnya tenggelam di Samudera Atlantik.  Kepada kantor berita Hungaria MTI, pemimpin tim ekspedisi Attila K. Szaloky menuturkan Jumat lalu (27/11) bahwa Voetboog adalah kapal layar dengan tiga tiang layar utama.

Kapal milik VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie atau perusahaan dagang Belanda yang didirikan pada 20 Maret 1602 dan memonopoli aktivitas perdagangan di Asia.  Saat meninggalkan Batavia, kapal itu membawa 109 ABK (anak buah kapal). Kapal jenis fluyt (kapal layar Belanda yang khusus dirancang untuk kargo) itu mengangkut sutra, rempah-rempah, teh, porselen Jepang dan Tiongkok maupun sekitar 180 ribu keping koin emas Belanda ketika berlayar. ”Nilai puing-puing kapal itu dihargai sekitar USD 1 miliar (sekitar Rp 9,5 triliun),” kata Szaloky.
Voetboog diperkirakan terjebak dalam badai saat melintasi Samudera Atlantik. Satu-satunya peluang untuk pulang (ke Belanda) dengan selamat adalah berlayar dengan menyusuri dekat pantai Brazil. Tapi, karena faktor penyebabnya yang belum diketahui, kapal tersebut tenggelam dekat Pantai Pernambuco, negara bagian di timur laut Brazil, pada 29 Mei 1700.
Tim Octopus Association for Marine Archaeology sebetulnya menemukan puing-puing kapal itu pada Oktober 2008. Tapi, penemuan tersebut diumumkan hanya setelah fase pertama penelitian itu tuntas. Tak dijelaskan apakah sejumlah harta karun yang dibawa kapal tersebut juga ditemukan di antara puing-puing.
"harta karun"
Hanya dikatakan bahwa arkeolog Hungaria menemukan puing Voetboog di dasar laut tertutup endapan lumpur dan pasir setebal beberapa meter. ”Jadi, lebih dari 309 tahun, kapal itu hilang tanpa bekas,” tutur Szaloky. Puing-puing Voetboog akan dinaikkan ke darat. Selanjutnya, kapal itu dirawat dan dikonservasi sesuai ketentuan undang-undang Brazil.
Berdasar informasi dari Brasilmergulho.com, saat meninggalkan Batavia pada 21 Januari 1700, kapal Voetboog dipimpin Kapten Adriaan de Ruiter. Selain membawa porselen untuk pembeli di Eropa, kapal itu mengangkut 233.251 keping florin (uang gulden Belanda yang dipakai di negara-negara Antilles di Laut Karibia). Setelah empat bulan berlayar, kapal itu tenggelam sesudah menghantam karang di perairan Pernambuco, Brazil, akibat cuaca buruk.
Voetboog merupakan satu di antara sekian banyak kapal andalan VOC. Selama 1602-1795, kapal-kapal VOC melayari laut yang menghubungkan Eropa dan Asia Timur. Saat itu VOC merupakan perusahaan dagang yang paling terorganisasi di wilayah tersebut.
Dengan memiliki 100 kapal dagang bersenjata dan sejumlah kapal lebih kecil, VOC memegang supremasi pelayaran dagang dengan Timur.
Kapal jenis fluyt milik VOC mampu mengangkut kargo lebih banyak dan melaju lebih cepat. Tetapi, awal kapal itu lebih sedikit bila dibandingkan dengan kapal lain. Kapal fluyt yang memiliki panjang 24,4 meter ini, termasuk Voetboog, dipersenjatai beberapa meriam di bagian dek atas.
Nah mungkin saja para peneliti itu sebenarnya sudah mengetahui isi dan nilai harta benda yang ada didalam kapal, apakah didalamnya ada harta karun peninggalan para leluhur kita kerajaan-kerajaan di Nusantara yang terkenal kaya raya? entahlah kita lihat saja perkembangannya.


Sumber: Jawa Pos

Barang - barang peninggalan Nabi Muhammad SAW

Salam dan cinta kasih kita kepada Rosul selalu menyertai kita semua.

Bila kita berjauh jarak dengan sang terkasih Muhammad Rasulullah yang berbentang waktu 1.400 tahun… bila kita belum pernah melihat wajah sucinya, sementara kita menyebut namanya setiap hari, kita menghantarkan salam kepadanya setiap hari melalui shalat, shalawat-shalawat dan do’a-do’a yang kita lantunkan, kita memohon syafa’atnya untuk keselamatan kita di akhirat dari pedihnya adzab neraka, tidakkah foto-foto berikut ini mengobati kerinduan kita yang sangat dalam kepada Sang Tercinta Nabi Agung, Kekasih Allah dan sang pribadi mulia panutan alam?? Titik air mataku begitu melihat langsung baju beliau yang bersahaja dan sudah robek, sandal beliau, keranda beliau yang tak terhalang apapun. Allahu Akbar … serasa dekaaat denganmu ya Rasulullah … Andai aku bisa melihat wajahmu, rontok segala persendianku, tak tahan dengan kenikmatan memandang kemuliaan wajahmu… Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad ….

Foto-foto ini semua adalah koleksi yang tersimpan dari berbagai tempat di beberapa negara: Musim peninggalan Nabi di Istambul Turki, Yordania, Irak dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Selamat merasakan kelezatan menatap peninggalan-peninggalan ini. Semoga kerinduan kita semakin memuncak kepada sang Nabi Agung, sang kekasih Allah …

Allahumma shalli ‘ala sayyidina wa maulana Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam ...

a
the-blessed-shirt-of-prophet-muhammad-saw
The Blessed Shirt of Prophet Muhammad SAW (Baju gamis Nabi SAW yang lusuh dan robek-robek. Betapa sederhananya sang pemimpin dunia yang suci nan agung ..!!)
a
the-blessed-shirt1-of-prophet-muhammad-saw
The Blessed Shirt of Prophet Muhammad SAW (Bagian dari baju gamis Nabi SAW yang sudah sobek)
a
jubah-rasulullah1
Jubah Nabi Muhammad, Rasulullah SAW
a
blessed-seal-of-rasool-allah-saw1
The Blessed Seal of Rasulullah SAW (Cap surat Nabi SAW)
a
copy-of-the-blessed-bowl-of-prophet-muhammad-saw
Mangkuk tempat minum Rasulullah SAW

picture1.jpg
KUNCI KA’BAH ZAMAN NABI MUHAMMAD SAW
a

the-blessed-foot-print-of-rasool-allah-saw
jejak-kaki-nabi
JEJAK-JEJAK KAKI SANG NABI AGUNG, RASULULLAH SAW

a
blessed-hair-of-rasool-allahsaw

rambut-nabi
BEBERAPA HELAI RAMBUT NABI MUHAMMAD SAW
a

gigi-dan-rambut1
PENINGGALAN GIGI DAN RAMBUT NABI MUHAMMAD SAW
a


Wadah Kotak Gigi Rasulullah SAW
a
picture4.jpg
pedang2-nabi-dengan-nama-namanya1
pedang2-nabi-dengan-nama-namanya2
pedang2-nabi-dengan-nama-namanya
BERBAGAI PEDANG MILIK NABI SAW DENGAN NAMA-NAMANYA YANG DIPAKAI UNTUK MENEGAKKAN ISLAM, AGAMA ALLAH SWT DI MUKA BUMI.
a

Gagang Pedang “Hatf” Nabi SAW tampak lebih jelas
a

busur-panah-nabi
a
Busur Panah Nabi SAW
a

Bendera Rasululullah SAW
a

blessed-turbine1-of-prophet-muhammad-saw
Koleksi Sorban-sorban Nabi Muhammad SAW
a

blessed-turbine-of-prophet-muhammad-saw
Satu yang diperbesar (dari dekat)
a

Topi Besi Rasuluallah SAW
a

Baju dan barang-barang Rasulullah SAW


blessed-sandals2-of-rasool-allah-saw
blessed-sandal-of-rasool-allah-saw
blessed-sandal1-of-rasool-allah-saw1
Sandal-sandal peninggalan Rasulullah SAW tercinta …
a

letter-to-nijashi-king-of-habsha
Surat Nabi SAW kepada Raja Nijashi, Raja Habsyah
a

letter-to-omani-people
Surat Nabi SAW kepada rakyat Oman, Arab Selatan
a

letter-to-qaiser_e_rome
Surat Nabi SAW kepada Kaisar Romawi abad ke 7
a

Surat Rasulullah SAW pada Raja Heraclius
prophets-letter-to-muqauqas-egypt
Surat Nabi SAW kepada Raja Muqauqas, Mesir
a

Makan Siti Aminah, Ibunda Rasululllah SAW


box-belonging-to-hazrat-fatima-rz
Kotak milik putri tercinta Nabi SAW, Sayyidah Fatimah Az-Zahra R.A.

a
picture6.jpg
PINTU EMAS MAKAM NABI MUHAMMAD SAW
a

the-blessed-dust-from-the-tomb-of-the-prophet
The blessed dust from the tomb of the Prophet Muhammad PUBH (Butiran pasir yang diambil dari makam Nabi Muhammad SAW)
a
picture7.jpg
Keranda dan makam Nabi panutan alam, Nabi Muhammad SAW
Inilah makan Rasulullah SAW dari dalam. Di dalam inikah Sang Nabi Agung nan Mulia berbaring? Allahu Akbar … Makam raja saja, makan Sunan Sunan Gunung Djati saja, kita tidak bebas masuk dan melihatnya. Ini makam Rasulullah sang kekasih panutan umat manusia, Allaahu Akbar … Bila keranda ini disingkap dan kita bisa melihat tubuhnya yang suci berbaring, terbayangkah bagaimana kita menatap wajahnya?






Al-Qur'an Palsu buatan Amerika


WASPADA !!!

Al-Qur'an Palsu buatan Amerika
Jangan abaikan ini, sebarkan ke semua muslim

Cover :


Al-Quran baru buatan amerika, berbahaya dan sedang didistribusikan di kuwait ,
berjudul "The True Furqan" isinya bertentangan sekali. Dibuat oleh 2
perusahaan percetakan ;'Omega 2001'dan 'Wine Press'. Judul lain
buku ini 'The 21st Century Quran'! berisi lebih dari 366 halaman baik bahasa
Arab dan Inggris, sekarang kabarnya didistribusikan kepada
anak2/generasi muda di Kuwait di sekolah2 berbahasa Inggris disana.
Bukunya sendiri memuat 77 surah, termasuk Alfatihah, Al-Jana and
Al-Injil.

Semuanya dimulai dengan sebuah versi panjang gabungan
kepercayaan Kristen tentang tiga tuhan.

Dan banyak sekali bertentangan dengan berbagai kepercayaan dalam Islam, seperti mempunyai
lebih satu istri dianggap perbuatan Zina, perceraian itu dilarang, dikatakan juga bahwa Jihad adalah HARAM.

Buku yang sangat menyesatkan. Jadi tolong sampaikan kepada semua muslim
sedapat kita tentang pemberitaan ini semoga Allah melindungi kita semua
dari orang2 Kafir yang jahat, mendustakan Agama Allah SWT

kalau mau lihat isinya silahkan kunjungi situs ini :
www.islam-Exposed.org atau
http://www.islam-exposed.org/furqan/contents.html atau
http://www.truth-in-crisis.com/TheTrueFurqan.htm


Contoh :

The Blessing - Al Basmalah



The Opening - Al Fateha

Tan Malaka Pahlawan yang terlupakan


Tan Malaka atau Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka (lahir di Nagari Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat, 19 Februari 1896 – meninggal di Desa Selopanggung, Kediri, Jawa Timur, 16 April 1949 pada umur 53.) adalah seorang aktivis pejuang nasionalis Indonesia, seorang pemimpin komunis, dan politisi yang mendirikan Partai Murba. Pejuang yang militan, radikal dan revolusioner ini banyak melahirkan pemikiran-pemikiran yang berbobot dan berperan besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dengan perjuangan yang gigih maka ia dikenal sebagai tokoh revolusioner yang legendaris.
Dia kukuh mengkritik terhadap pemerintah kolonial Hindia-Belanda maupun pemerintahan republik di bawah Soekarno pasca-revolusi kemerdekaan Indonesia. Walaupun berpandangan komunis, ia juga sering terlibat konflik dengan kepemimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Tan Malaka menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam pembuangan di luar Indonesia, dan secara tak henti-hentinya terancam dengan penahanan oleh penguasa Belanda dan sekutu-sekutu mereka. Walaupun secara jelas disingkirkan, Tan Malaka dapat memainkan peran intelektual penting dalam membangun jaringan gerakan komunis internasional untuk gerakan anti penjajahan di Asia Tenggara. Ia dinyatakan sebagai "Pahlawan revolusi nasional" melalui ketetapan parlemen dalam sebuah undang-undang tahun 1963.
Tan Malaka juga seorang pendiri partai Murba, berasal dari Sarekat Islam (SI) Jakarta dan Semarang. Ia dibesarkan dalam suasana semangatnya gerakan modernis Islam Kaoem Moeda di Sumatera Barat.
Tokoh ini diduga kuat sebagai orang di belakang peristiwa penculikan Sutan Sjahrir bulan Juni 1946 oleh "sekelompok orang tak dikenal" di Surakarta sebagai akibat perbedaan pandangan perjuangan dalam menghadapi Belanda.


Riwayat

  • Saat berumur 16 tahun, 1912, Tan Malaka dikirim ke Belanda.
  • Tahun 1919 ia kembali ke Indonesia dan bekerja sebagai guru disebuah perkebunan di Deli. Ketimpangan sosial yang dilihatnya di lingkungan perkebunan, antara kaum buruh dan tuan tanah menimbulkan semangat radikal pada diri Tan Malaka muda.
  • Tahun 1921, ia pergi ke Semarang dan bertemu dengan Semaun dan mulai terjun ke kancah politik
  • Saat kongres PKI 24-25 Desember 1921, Tan Malaka diangkat sebagai pimpinan partai.
  • Januari 1922 ia ditangkap dan dibuang ke Kupang.
  • Pada Maret 1922 Tan Malaka diusir dari Indonesia dan mengembara ke Berlin, Moskwa dan Belanda.

Perjuangan


Pada tahun 1921 Tan Malaka telah terjun ke dalam gelanggang politik. Dengan semangat yang berkobar dari sebuah gubuk miskin, Tan Malaka banyak mengumpulkan pemuda-pemuda komunis. Pemuda cerdas ini banyak juga berdiskusi dengan Semaun (wakil ISDV) mengenai pergerakan revolusioner dalam pemerintahan Hindia Belanda. Selain itu juga merencanakan suatu pengorganisasian dalam bentuk pendidikan bagi anggota-anggota PKI dan SI (Sarekat Islam) untuk menyusun suatu sistem tentang kursus-kursus kader serta ajaran-ajaran komunis, gerakan-gerakan aksi komunis, keahlian berbicara, jurnalistik dan keahlian memimpin rakyat. Namun pemerintahan Belanda melarang pembentukan kursus-kursus semacam itu sehingga mengambil tindakan tegas bagi pesertanya.
Melihat hal itu Tan Malaka mempunyai niat untuk mendirikan sekolah-sekolah sebagai anak-anak anggota SI untuk penciptaan kader-kader baru. Juga dengan alasan pertama: memberi banyak jalan (kepada para murid) untuk mendapatkan mata pencaharian di dunia kapitalis (berhitung, menulis, membaca, ilmu bumi, bahasa Belanda, Melayu, Jawa dan lain-lain); kedua, memberikan kebebasan kepada murid untuk mengikuti kegemaran mereka dalam bentuk perkumpulan-perkumpulan; ketiga, untuk memperbaiki nasib kaum miskin. Untuk mendirikan sekolah itu, ruang rapat SI Semarang diubah menjadi sekolah. Dan sekolah itu bertumbuh sangat cepat hingga sekolah itu semakin lama semakin besar.
Perjuangan Tan Malaka tidaklah hanya sebatas pada usaha mencerdaskan rakyat Indonesia pada saat itu, tapi juga pada gerakan-gerakan dalam melawan ketidakadilan seperti yang dilakukan para buruh terhadap pemerintahan Hindia Belanda lewat VSTP dan aksi-aksi pemogokan, disertai selebaran-selebaran sebagai alat propaganda yang ditujukan kepada rakyat agar rakyat dapat melihat adanya ketidakadilan yang diterima oleh kaum buruh.
Seperti dikatakan Tan Malaka pada pidatonya di depan para buruh “Semua gerakan buruh untuk mengeluarkan suatu pemogokan umum sebagai pernyataan simpati, apabila nanti menglami kegagalan maka pegawai yang akan diberhentikan akan didorongnya untuk berjuang dengan gigih dalam pergerakan revolusioner”.
Pergulatan Tan Malaka dengan partai komunis di dunia sangatlah jelas. Ia tidak hanya mempunyai hak untuk memberi usul-usul dan dan mengadakan kritik tetapi juga hak untuk mengucapkan vetonya atas aksi-aksi yang dilakukan partai komunis di daerah kerjanya. Tan Malaka juga harus mengadakan pengawasan supaya anggaran dasar, program dan taktik dari Komintern (Komunis Internasional) dan Profintern seperti yang telah ditentukan di kongres-kongres Moskwa diikuti oleh kaum komunis dunia. Dengan demikian tanggung-jawabnya sebagai wakil Komintern lebih berat dari keanggotaannya di PKI.
Sebagai seorang pemimpin yang masih sangat muda ia meletakkan tanggung jawab yang sangat berat pada pundaknya. Tan Malaka dan sebagian kawan-kawannya memisahkan diri dan kemudian memutuskan hubungan dengan PKI, Sardjono-Alimin-Musso.
Pemberontakan 1926 yang direkayasa dari Keputusan Prambanan yang berakibat bunuh diri bagi perjuangan nasional rakyat Indonesia melawan penjajah waktu itu. Pemberontakan 1926 hanya merupakan gejolak kerusuhan dan keributan kecil di beberapa daerah di Indonesia. Maka dengan mudah dalam waktu singkat pihak penjajah Belanda dapat mengakhirinya. Akibatnya ribuan pejuang politik ditangkap dan ditahan. Ada yang disiksa, ada yang dibunuh dan banyak yang dibuang ke Boven Digoel, Irian Jaya. Peristiwa ini dijadikan dalih oleh Belanda untuk menangkap, menahan dan membuang setiap orang yang melawan mereka, sekalipun bukan PKI. Maka perjaungan nasional mendapat pukulan yang sangat berat dan mengalami kemunduran besar serta lumpuh selama bertahun-tahun.
Tan Malaka yang berada di luar negeri pada waktu itu, berkumpul dengan beberapa temannya di Bangkok. Di ibu kota Thailand itu, bersama Soebakat dan Djamaludddin Tamin, Juni 1927 Tan Malaka memproklamasikan berdirinya Partai Republik Indonesia (PARI). Dua tahun sebelumnya Tan Malaka telah menulis "Menuju Republik Indonesia". Itu ditunjukkan kepada para pejuang intelektual di Indonesia dan di negeri Belanda. Terbitnya buku itu pertama kali di Kowloon, Hong Kong, April 1925.
Prof. Mohammad Yamin, dalam karya tulisnya "Tan Malaka Bapak Republik Indonesia" memberi komentar: "Tak ubahnya daripada Jefferson Washington merancangkan Republik Amerika Serikat sebelum kemerdekaannya tercapai atau Rizal Bonifacio meramalkan Philippina sebelum revolusi Philippina pecah…."

Madilog


Madilog merupakan istilah baru dalam cara berpikir, dengan menghubungkan ilmu bukti serta mengembangkan dengan jalan dan metode yang sesuai dengan akar dan urat kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan dunia. Bukti adalah fakta dan fakta adalah lantainya ilmu bukti. Bagi filsafat, idealisme yang pokok dan pertama adalah budi (mind), kesatuan, pikiran dan penginderaan. Filsafat materialisme menganggap alam, benda dan realita nyata obyektif sekeliling sebagai yang ada, yang pokok dan yang pertama.
Bagi Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) yang pokok dan pertama adalah bukti, walau belum dapat diterangkan secara rasional dan logika tapi jika fakta sebagai landasan ilmu bukti itu ada secara konkrit, sekalipun ilmu pengetahuan secara rasional belum dapat menjelaskannya dan belum dapat menjawab apa, mengapa dan bagaimana.
Semua karya Tan Malaka dan permasalahannya didasari oleh kondisi Indonesia. Terutama rakyat Indonesia, situasi dan kondisi nusantara serta kebudayaan, sejarah lalu diakhiri dengan bagaimana mengarahkan pemecahan masalahnya. Cara tradisi nyata bangsa Indonesia dengan latar belakang sejarahnya bukanlah cara berpikir yang teoritis dan untuk mencapai Republik Indonesia sudah dia cetuskan sejak tahun 1925 lewat Naar de Republiek Indonesia.
Jika membaca karya-karya Tan Malaka yang meliputi semua bidang kemasyarakatan, kenegaraan, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan sampai kemiliteran (Gerpolek-Gerilya-Politik dan Ekonomi, 1948), maka akan ditemukan benang putih keilmiahan dan ke-Indonesia-an serta benang merah kemandirian, sikap konsisten yang jelas dalam gagasan-gagasan serta perjuangannya.

Pahlawan

Peristiwa 3 Juli 1946 yang didahului dengan penangkapan dan penahanan Tan Malaka bersama pimpinan Persatuan Perjuangan, di dalam penjara tanpa pernah diadili selama dua setengah tahun. Setelah meletus pemberontakan FDR/PKI di Madiun, September 1948 dengan pimpinan Musso dan Amir Syarifuddin, Tan Malaka dikeluarkan begitu saja dari penjara akibat peristiwa itu.
Di luar, setelah mengevaluasi situasi yang amat parah bagi Republik Indonesia akibat Perjanjian Linggajati 1947 dan Renville 1948, yang merupakan buah dari hasil diplomasi Sutan Syahrir dan Perdana Menteri Amir Syarifuddin, Tan Malaka merintis pembentukan Partai MURBA, 7 November 1948 di Yogyakarta.
Pada tahun 1949 tepatnya bulan Februari Tan Malaka hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya di tengah-tengah perjuangan bersama Gerilya Pembela Proklamasi di Pethok, Kediri, Jawa Timur. Tapi akhirnya misteri tersebut terungkap juga dari penuturan Harry A. Poeze, seorang Sejarawan Belanda yang menyebutkan bahwa Tan Malaka ditembak mati pada tanggal 21 Februari 1949 atas perintah Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya
Direktur Penerbitan Institut Kerajaan Belanda untuk Studi Karibia dan Asia Tenggara atau KITLV, Harry A Poeze kembali merilis hasil penelitiannya, bahwa Tan Malaka ditembak pasukan TNI di lereng Gunung Wilis, tepatnya di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri pada 21 Februari 1949.
Namun berdasarkan keputusan Presiden RI No. 53, yang ditandatangani Presiden Soekarno 28 Maret 1963 menetapkan bahwa Tan Malaka adalah seorang pahlawan kemerdekaan Nasional.

Tan Malaka dalam fiksi


Sampul Majalah Tempo dengan Tan  Malaka

Dengan julukan Patjar Merah Indonesia Tan Malaka merupakan tokoh utama beberapa roman picisan yang terbit di Medan. Roman-roman tersebut mengisahkan petualangan Patjar Merah, seorang aktivis politik yang memperjuangkan kemerdekaan Tanah Air-nya, Indonesia, dari kolonialisme Belanda. Karena kegiatannya itu, ia harus melarikan diri dari Indonesia dan menjadi buruan polisi rahasia internasional.
Salah satu roman Patjar Merah yang terkenal adalah roman karangan Matu Mona yang berjudul Spionnage-Dienst (Patjar Merah Indonesia). Nama Pacar Merah sendiri berasal dari karya Baronesse Orczy yang berjudul Scarlet Pimpernel, yang berkisah tentang pahlawan Revolusi Prancis.
Dalam cerita-cerita tersebut selain Tan Malaka muncul juga tokoh-tokoh PKI dan PARI lainnya, yaitu Muso (sebagai Paul Mussotte), Alimin (Ivan Alminsky), Semaun (Semounoff), Darsono (Darsnoff), Djamaluddin Tamin (Djalumin) dan Soebakat (Soe Beng Kiat).
Kisah-kisah fiksi ini turut memperkuat legenda Tan Malaka di Indonesia, terutama di Sumatera.
Beberapa judul kisah Patjar Merah:
  • Matu Mona. Spionnage-Dienst (Patjar Merah Indonesia). Medan (1938)
  • Matu Mona. Rol Patjar Merah Indonesia cs. Medan (1938)
  • Emnast. Tan Malaka di Medan. Medan (1940)
  • Tiga kali Patjar Merah Datang Membela (1940)
  • Patjar Merah Kembali ke Tanah Air (1940)

Buku


Dari Pendjara ke Pendjara
  • Menuju Republik Indonesia
  • Dari Pendjara ke Pendjara, autobiografi
  • Madilog
  •  Gerpolek 

sumber : wikipedia

'Arsy Singgasana Allah


 ‘Arsy (Bahasa Arab عَرْش, ‘Arasy) adalah makhluk tertinggi tempat bersemayam Allah, berupa singgasana seperti kubah yang memiliki tiang-tiang yang dipikul oleh para Malaikat. Pengertian ‘Arsy ini yang diyakini oleh para manhaj Salaf, berdasarkan Al Qur'an dan hadits Muhammad, sesuai dengan ayat:


" (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas 'Arsy.(Thaha, 20:5) "
Tetapi banyak ulama yang berpendapat beda dalam mengartikan makna dari ‘Arsy ini, apakah ‘Arsy itu berwujud fisik atau nonfisik.

Etimologi

‘Arsy adalah bentuk mashdar dari kata kerja ‘arasya – ya‘risyu – ‘arsyan (عَرَشَ يَعْرِشُ عَرْشًا) yang berarti bangunan, singgasana, istana atau tahta. Di dalam Al-Quran, kata ‘Arsy itu disebut sebanyak 33 kali. Kata ‘Arsy mempunyai banyak makna, tetapi pada umumnya yang dimaksudkan adalah singgasana atau tahta Tuhan. Kemudian arti dari kata tersebut dipakai oleh bangsa Arab untuk menunjukkan beberapa makna, yaitu:
  • Singgasana raja, tercantum dalam Surah An-Naml, 23.
  • Atap rumah, tercantum dalam hadits
  • Tiang dari sesuatu
  • Kerajaan
  • Bagian dari punggung kaki
Inilah sebagian dari arti ‘Arsy dalam bahasa Arab, akan tetapi arti tersebut berubah-ubah sesuai dengan kalimat yang disandarinya.
Seorang ulama yang bernama Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa ‘Arsy merupakan ”pusat pengendalian segala persoalan makhluk-Nya di alam semesta”. Penjelasan Rasyid Rida itu antara lain didasarkan pada Al Qur'an:

"...kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy untuk mengatur segala urusan..." (Yunus 10:3)

Wujud 'Arsy

Menurut manhaj salaf, 'Arsy memiliki wujud yang teramat sangat besar, memiliki beberapa tiang yang menjadikan 'Arsy sebagai atap alam semesta. Wujud ini dicatat dalam beberapa hadits-hadits yang shahih. Saking besarnya ada malaikat yang memiliki sayap banyak, diperintahkan oleh Tuhan untuk terbang kemana saja yang ia kehendaki dan ia merasa tidak beranjak dari tempat semula ia terbang.
Allah berfirman kepada malaikat tersebut, "Sesungguhnya Aku telah menjadikan engkau memiliki kekuatan yang sebanding dengan kekuatan 7.000 malaikat." Malaikat itu diberikan 70.000 sayap. Kemudian, Allah menyuruh malaikat itu terbang. Malaikat itu pun terbang dengan kekuatan penuh dan sayap yang diberikan Allah ke arah mana saja yang dikehendaki Allah. Sesudah itu, malaikat tersebut berhenti dan memandang ke arah ‘Arsy. Tetapi, ia merasakan seolah-olah ia tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya terbang semula. Hal ini memperlihatkan betapa besar dan luasnya ‘Arsy Allah itu.
“ 'Arsy yaitu singgasana yang memiliki beberapa tiang yang dipikul oleh para Malaikat. Ia menyerupai kubah bagi alam semesta. 'Arsy juga merupakan atap seluruh makhluk.”
Nabi Muhammad bersabda: "Perumpamaan langit yang tujuh dibandingkan dengan Kursi seperti cincin yang dilemparkan di padang Sahara yang luas, dan keunggulan 'Arsy atas Kursi seperti keunggulan padang Sahara yang luas itu atas cincin tersebut."

Letak 'Arsy

Menurut syariat Islam, 'Arsy terletak diatas surga Firdaus yang berada dilangit ke-7. Keyakinan ini bersumber dari salah satu hadits Muhammad. Muhammad bersabda kepada sahabatnya yang bernama Abu Hurairah “Apabila engkau memohon kepada Allah, maka mohon-lah kepada-Nya Surga Firdaus. Sesungguhnya ia (adalah) Surga yang paling utama dan paling tinggi. Di atasnya terdapat ‘Arsy Allah yang Maha Pengasih...”
Masih diriwayatkan dari Ibnu Abi 'Ashim, Nabi Muhammad bersabda: “Sesungguhnya ‘Arsy sebelumnya berada di atas air. Setelah Allah menciptakan langit (ke-7), ‘Arsy itu ditempatkan di langit yg ke-7. Dia jadikan awan sebagai saringan untuk hujan. Apabila tidak dijadikan seperti itu, tentu bumi akan tenggelam terendam air.”

Hamalat al-‘Arsy

Para malaikat pemikul 'Arsy terkenal dengan nama Hamalat al-‘Arsy (Arab: حملات العرش) berjumlah empat malaikat, setelah kiamat akan bertambah menjadi delapan malaikat yaitu; Israfil, Mikail, Jibril, Izrail dan Hamalat al-‘Arsy. Didalam Al-Qur'an juga disebutkan para malaikat ini, dalam surah Al Haqqah 69 ayat 17:

" Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka." (Al Haqqah, 69:17)

Wujud Hamalat al-‘Arsy

Berdasarkan hadits diriwayatkan oleh Abu Dawud dari seorang sahabat Jabir bin Abdillah, wujud para malaikat pemikul singgahsana Allah sangatlah besar dan jarak antara pundak malaikat tersebut dengan telinganya sejauh perjalanan burung terbang selama 700 tahun.
Dikatakan pula dalam hadits, bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki sayap lebih besar dan banyak dibandingkan dengan Jibril dan Israfil. Dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki sayap sejumlah 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil, sedangkan Israfil mempunyai 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril.

Perbedaan Pendapat Tentang 'Arsy

Di dalam perbincangan para ulama tradisional dengan ulama kontemporer dan modern, mereka masing-masing memiliki perbedaan pendapat dalam menafsirkan istilah 'Arsy ini. Mereka memperdebatkan apakah 'Arsy itu suatu nonmateri (nonfisik) atau materi (fisik).
Para ulama tradisional lebih menyukai memahami 'Arsy sebagai suatu singgasana, dimana dari singgasana-Nya inilah Tuhan mengendalikan kekuasaan-Nya atas makhluk-makhluk-Nya, namun ulama-ulama tersebut juga lebih suka untuk tidak melakukan pembahasan lebih jauh mengenainya dan hanya mencukupkan urusannya kepada iman dan itu menjadi rahasia Allah saja.
Sejumlah ulama lain yang lebih moderat menolak penafsiran 'Arasy seperti yang telah disebutkan diatas tadi, karena menurut mereka Allah tidak membutuhkan tempat, ruangan dan juga tidak terikat dengan waktu. Jika dikatakan bahwa Allah duduk diatas 'Arsy maka berarti Allah memiliki wujud yang sama seperti makhluk-Nya yang memerlukan tempat tinggal dan tempat bernaung, padahal Allah Maha Suci dan Maha Mulia dari semua itu.
Dalam penafsiran 'Arsy oleh para ulama ini, maka bisa digolongkan menjadi tiga pendapat yang berbeda, yaitu:
  • Mu'tazilah
Berpendapat bahwa kata ‘Arsy di dalam al-Quran harus diartikan dan dipahami sebagai makna metaforis (majazi). Jika dikatakan Tuhan bersemayam di ‘Arsy, maka arti ‘Arsy di sini adalah kekuasaan Tuhan. Tuhan merupakan zat yang nonmateri, karenanya mustahil Dia berada pada tempat yang bersifat materi.
  • Mujassimah
Berpendapat golongan ini bertolak belakang dengan pendapat pertama. Menurut mereka, kata ‘Arsy harus dipahami sebagaimana adanya. Karena itu, mereka mengartikan ‘Arsy sebagai sesuatu yang yang bersifat fisik atau materi. Mereka memiliki paham antropomorfisme.
  • Asy'ariyah
Berpendapat yang menyatakan bahwa ‘Arsy dalam arti tahta atau singgasana harus diyakini keberadaannya, karena Al-Quran sendiri mengartikan demikian adanya.


sumber : wikipedia

Misteri Batu Terbang (Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad)







Misteri Batu Terbang, Batu Isra' Mi'raj Nabi Muhammad
The floating rock miracle(read in English)Islamic Greeting Cards




Ada yang menyebutnya sebagai batu terbang atau batu gantung. Ada yang menyebutkan sebagai batu pijakan Nabi Muhammad saat akan mi'raj ke langit. Sang batu ingin ikut terbang ke langit, tetapi dilarang oleh nabi, sehingga berhenti dalam posisi melayang hingga sekarang.
Banyak yang percaya begitu saja gambar dan cerita tersebut. Tetapi tak sedikit juga yang bertanya-tanya. Apakah batu tersebut benar-benar ada? Benarkah itu foto asli?


Setelah beberapa lama mencari-cari kebenaran cerita dan foto tersebut, akhirnya ada kejelasan yang diperoleh dari forum diskusi berbahasa arab. Ternyata foto batu ini sudah tersebar jauh dan juga menimbulkan 'kehebohan' di antara mereka. Jika dalam versi indonesia, embel-embel ceritanya adalah tentang kisah isra' mi'raj di atas, maka dalam forum berbahasa arab itu cerita pengiringnya berbeda. Tidak mengenai isra mi'raj. Di situ diceritakan bahwa batu ini berasal dari wilayah Al Ahsa (bukan Al Aqsa), di bagian timur Arab Saudi, di sebuah desa bernama Al Tuwaitsir (Lihat foto-foto wilayah ini di Panoramio). Sang batu, konon ceritanya, tiba-tiba melayang setinggi sekitar 10 cm di suatu hari di bulan April, tanpa sebab yang jelas.


Seorang anggota forum tersebut menanggapi dengan menyatakan bahwa ia hidup di wilayah tersebut dan tidak pernah melihat ada batu yang terbang melayang (lihat juga komentar dari orang-orang yang tinggal di wilyah ini dari artikel berbahasa inggris: the mistery of floating rock di sini). Ia pun kemudian memberikan foto-foto batu yang dimaksud. Dan ternyata, memang batu tersebut ada, namun mempunyai penyangga di bawahnya. Foto asli batu tersebut menunjukkan bahwa memang batu tersebut cukup unik. Dan dengan mengambil sudut pemotretan yang tepat, dilanjutkan dengan manipulasi hasil pemotretan dengan photoshop atau program pengolah gambar lainnya, orang dengan mudah menghilangkan penyangga tersebut untuk memberi kesan sebagai batu yang melayang di udara.

Berikut adalah foto-foto batu asli dari berbagai sudut pengambilan gambar:









Ada juga referensi mengenai batu terbang ini di flickr



Bagaimana dengan batu yang merupakan pijakan Nabi saat ber-isra'mi'raj?
Di samping ini adalah gambar batu tersebut, tampak atas. Ia berada di Yerusalem, Palestina di wilayah Haram al Quds al Sharif. Batu inilah yang dilindungi dengan bangunan yang kita kenal sebagai simbol Palestina, yaitu Masjid berkubah Emas, Dome of the Rock, atau Qubah al Shakhra atau masjid Kubah Batu. Apakah batu ini melayang? Wallahua'lam, sepertinya tidak.
Jadi, semoga kita tidak terburu-buru percaya dengan cerita-cerita heboh, ajaib, yang diembel-embeli dengan kisah-kisah islami atau dihubungkan dengan kekuasaan Allah.


Jangankan cuma batu sebesar itu, Allah pun berkuasa untuk mengangkat bukit Thursina ketika mengambil sumpah kepada kaum Yahudi. Tetapi, kalau memang batu tersebut tidak melayang, tidak terbang, dan ternyata merupakan hasil manipulasi foto belaka, apakah kita akan tetap menyebarkan foto-foto tersebut? Apalagi kisah sang batu yang ingin ikut Nabi ke langit tersebut juga tidak jelas sumbernya.


Semoga halaman ini bermanfaat untuk kebenaran.